fbpx

Photo © by Ecosistema Urbano

Penelitian berbasis teknologi ramah lingkungan saat ini memang sedang gencar dilakukan. Salah satu yang bisa dijadikan topik penelitian adalah teknologi ramah lingkungan. Tren dan istilah “back to nature” tidak pernah mati dan selalu menjadi perhatian dunia ditengah maraknya isu pemanasan global dan perubahan iklim. Salah satu obyek penelitian yang bisa dijadikan acuan adalah bangunan berbasis teknologi ramah lingkungan. Teknologi  ramah lingkungan saat ini sangat dibutuhkan untuk menjaga generasi masa depan yang menjadi tujuan mengurangi konsumsi energi, emisi maupun sampah atau limbah agar terciptanya bumi yang sehat dan nyaman.

Untuk yang pertama adalah bangunan yang bernama Air Tree. Bangunan yang didirikan di Madrid ini dibuat dari berbagai barang-barang daur ulang, tidak hanya itu bangunan ini juga menyediakan ventilasi alami serta memberi perlindungan panas ketika musim panas datang. Kota Madrid memang berencana menambah struktur baru yang mencolok yang akan mengubah iklim arsitektur perkotaan. Dirancang sesuai teknologi ramah lingkungan, paviliun Air Tree dibangun dari 100% bahan daur ulang dan menghasilkan energi secara mandiri.

Kemajuan teknologi akibat dari kemajuan cara berpikir manusia terus berkembang sehingga menghasilkan pemikiran yang mampu menjadikan suatu konsep yang menguntungkan bagi manusia maupun lingkungan. Bangunan Air Tree juga dilengkapi tenaga surya yang dikumpulkan dari panel photovoltaic. Air Tree muncul sebagai ruang publik perkotaan kontemporer, yang mampu memberdayakan teknologi namun tetap ramah terhadap iklim dan lingkungan.

Ventilasi di dalam Air Tree disediakan melalui kipas besar berdiameter 7,3 m, digantung oleh struktur bangunan di tengah ruang, pada ketinggian 11,5 m. Awal mula konsep ini sebagai bentuk tanggung jawab dalam melestarikan lingkungan. Hal ini pun dibuktikan dengan pemanfaatan material ramah lingkungan dan menggunakan bahan daur ulang agar prosesnya tidak merugikan apalagi merusak lingkungan sekitar.