fbpx

“Skripsi yang baik adalah skripsi yang selesai”, kalimat ini tentunya sering berseliweran di telinga mahasiswa akhir. Entah itu keluar dari dosen, teman kampus, atau keluarga terdekat. Intinya adalah mendorong mahasiswa untuk segera menyelesaikan skripsinya agar bisa segera mendapatkan gelar sarjana.

Faktanya menyelesaikan skripsi tidak selalu mudah bagi mahasiswa. Selalu ada saja hambatan bagi mahasiswa untuk menyelesaikan tugas skripsi secepat mungkin.

Karena sebab itulah sudah semestinya mahasiswa memiliki perencanaan waktu pengerjaan skripsi. Mahasiswa bisa menyusun timeline skripsi untuk dijadikan patokan dalam pengerjaan skripsi.

Mengapa harus ada timeline ?

Timeline sejatinya adalah suatu perencanaan. Perencanaan dalam pengerjaan skripsi diperlukan agar mahasiswa memiliki target pribadi dan mengetahui bagaimana cara melampaui setiap tahapannya.

Tanpa ada timeline yang jelas, mahasiswa tidak memiliki acuan pencapaian yang harus dicapai dalam kurun waktu tertentu. Dengan adanya timeline skripsi, mahasiswa bisa lebih terarah dalam mengerjakan skripsi.

Baca Juga Analisis Statistik Menggunakan Self Organizing Maps

Cara menyusun timeline skripsi

Menyusun timeline bukanlah hal yang rumit. Akan tetapi timeline tentunya harus dibuat serealistis mungkin agar bisa dicapai. Mahasiswa bisa membuat timeline sesuai dengan kemampuannya, tingkat kesulitan tema yang diambil, serta kegiatan lain mahasiswa di luar skripsi.

Membuat timeline yang terlalu lama tentunya akan menjadi pemborosan waktu yang tidak perlu. Sebaliknya membuat timeline yang terlalu mepet dan realistis tentunya akan menyulitkan mahasiswa itu sendiri. Lalu bagaimanakah timeline yang cukup ideal menurut Magna Statistika, berikut uraiannya.

Contoh timeline skripsi

  1. Bulan pertama

Bulan pertama bisa dilakukan untuk melakukan eksplorasi seluas-luasnya. Pada minggu pertama mahasiswa bisa memulai dengan mencari topik, metode, dan dosen pembimbing yang paling cocok dengannya. Kemudian jika telah selesai mahasiswa bisa langsung mengerjakan outline pengajuan judul dan melengkapi semua persyaratan yang dibutuhkan.

  1. Bulan kedua

Pada bulan kedua pengerjaan mahasiswa seharusnya sudah memiliki judul dan bisa melanjutkan untuk mengerjakan proposal penelitian. Bulan kedua ini adalah waktu bagi mahasiswa untuk melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing. Jadwalkan secara rutin waktu konsultasi dengan dosen pembimbing.

  1. Bulan ketiga

Bulan ketiga bisa dimanfaatkan mahasiswa untuk melakukan seminar proposal dan melakukan revisi seminar proposal. Melakukan seminar proposal selain membutuhkan latihan tentu juga membutuhkan beberapa persyaratan administrasi. Jika sudah selesai melakukan seminar proposal mahasiswa bisa mulai mengerjakan revisi dari dosen penguji.

Baca Juga Pengaplikasian Metode Simplex lattice design

  1. Bulan keempat

Bulan keempat adalah waktu yang bisa digunakan untuk melakukan penelitian dan menyelesaikan bab 4 dan bab 5 skripsi. Waktu satu bulan seharusnya cukup untuk melakukan penelitian skripsi. Akan tetapi jika tema yang diambil ternyata membutuhkan waktu penelitian yang lebih lama, tentu mahasiswa bisa melakukan penyesuaian timelinenya.

  1. Bulan kelima

Bulan terakhir adalah saatnya untuk sidang skripsi dan melakukan revisi lagi. Jika semuanya berjalan lancar, bulan kelima adalah bulan terakhir pengerjaan skripsi. Setelah melakukan sidang mahasiswa bisa langsung mengerjakan revisi dan melakukan pendaftaran yudisium. Nah itu adalah contoh sederhana bagaimana menyusun sebuah timeline skripsi. Artikel ini telah diterbitkan di website resmi Ardon Statistika. Magna Statistika adalah penyedia jasa layanan statistik terpercaya dan dapat diandalkan.